"Pernah nyobain Bis Tingkat Transjakarta belum nih? Atau baru tahu kalau Jakarta punya bisa Tingkat untuk City Tour? City Tour Bis Tingkat ini bisa jadi alternatif saat bosen keliling mall, sambil keliling Ibu Kota, sambil mengulik cerita di balik gedung-gedung Jakarta."
City Tour Bus atau Bis Tingkat ini dikelola oleh Transjakarta. Tujuanya untuk meningkatkan pariwisata di Kota Jakarta Sendiri. Namun sayangnya, rutenya hanya sebatas di wilayah Jakarta Pusat saja. Harga tiketnya gratis. Ada beberapa point untuk dapat naik Bis Tingkat ini, seperti di depan Masjid Istiqlal dan di depan Plaza Indonesia. Setelah mengantri untuk masuk, penumpang tetap akan dibagikan lembaran tiket oleh petugas.
Aku naik dari depan Masjid Istiqlal, kebetulan tema rutenya adalah Jakarta Modern. Rute Jakarta Modern ini akan berkeliling dengan dari Masjid Istiqlal, Monas, IRTI, Balaikota, Sarinah dan Plaza Indonesia. Kurang lebih memakan waktu sekitar 30 menit untuk keliling rute ini.
![]() |
Exterior dan Interior City Tour Bus |
Setelah kursi penumpang terisi penuh, City Tour Bus akan diberangkatkan. Akan ada satu orang Tour Guide pada masing-masing City Tour Bus. Tour Guide ini nantinya akan menceritakan sejarah dibalik gedung-gedung yang akan dilewati saat berkeliling.
Masjid Istiqlal
Mulai dari rute pertama, Masjid Istiqlal. Masjid ini merupakan masjid termegah pada zamanya. Pada tahun 1955, Presiden Soekarno membuka sayembara desain Masjid Istiqlal. Beliau sangat ingin sekali agar pembangunan dilakukan di sekitar area Pasar Baru, untuk mencerminkan bahwa Indonesia itu memiliki rasa toleransi yang tinggi terhadap kepercayaan dan keyakinan agama lain.
Friedrich Silaban berhasil memenangkan sayembara desain Masjid Istiqlal ini, dia merupakan seorang anak pendeta. Konon katanya hadiah dari sayembara itu sebesar Rp 50.000. Dari beberapa sumber ada yang menyebutkan Rp 25.000 dan 75 gram emas. Kemudian, pembangunan Masjid Istiqlal baru dimulai tahun 1961.
Monumen Nasional (MONAS)
Tidak jauh dari Masjid Istiqlal, terlihat dengan gagah Monumen Nasional atau sering disebut dengan Monas. Monumen ini mulai dibangun pada tanggal 17 Agustus 1961. Monas ini berdiri setinggi 132 meter, di atasnya terdapat obor api yang terbuat dari campuran perunggu seberat 2,5 ton dan emas seberat 50 kg.
IRTI
Di belakang komplek Monas, terdapat IRTI atau Ikatan Restauran dan Taman Indonesia. IRTI ini merupakan pusat kuliner Jakarta. Banyak sekali pedagang yang menjajakan makanan khas Jakarta dan Souvenir oleh-oleh Jakarta.
Balaikota Jakarta
Persis di seberang IRTI, terdapat bangunan putih megah. Bangunan ini adalah Kantor Administratif Kota Jakarta atau Balaikota, yang menjadi tempat kerja resmi dari Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Di dalamnya ada satu ruangan yang disebut dengan Smart City. Ruangan ini untuk memantau kondisi terkini dari Jakarta.
Sarinah
Tidak jauh dari Balaikota, disebelah kiri jalan ada Sarinah. Pusat Perbelanjaan yang cukup di kenal masyarakat Jakarta. Didirikan pada tahun 1962, merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang ritel dan perdagangan. Sarinah ini merupakan pusat perbelanjaan pertama di Jakarta, memiliki 15 lantai. Sebenarnya siapa itu Sarinah? Jadi nama Sarinah ini diambil dari nama seseorang yang sangat dekat dengan Soekarno Kecil. Dia merupakan pengasuh dari Soekarno, mbok Sarinah.
Plaza Indonesia
Sebelum menuju pemberhentian terakhir kita kan melewati bundaran HI. Disebut bundaran HI karena bentuknya yang lingkaran dan lokasinya persis di depan Hotel Indonesia (HI). Di tengah-tengah air mancur bundaran HI, terdapat patung muda mudi. Jika diperhatikan dengan benar, pose patung ini seperti sedang menyambut atau memberikan selamat datang kepada orang orang yang datang dari arah Monas.
Pemberhentian terakhir adalah Plaza Indonesia. Plaza Indonesia merupakan salah satu mall di Jakarta dengan reputasi high class, karena menjadi rumah bagi banyak sekali merek internasional dunia seperti, Louis Vuitton, Balenciaga, FENDI, Valentino, Givenchy, Giorgio Armani, Emporio Armani, dll.
![]() |
Last Stop Plaza Indonesia |
Akhirnya sampai juga di pemberhentian terakhir rute Jakarta Modern, Plaza Indonesia. Menurut aku menarik sekali bisa keliling Jakarta sambil kilas balik sejarah di masa lalu. Ini bisa jadi alternatif kegiatan weekend saat bosan keliling mall ya :) Jangan lupa cobain juga rute lainya dari City Tour Bus ini, bisa dilihat disini.
Menarik ulasannya. Saya belum pernah ke Jakarta lagi sejak pandemi korona melanda hehe.. Buat penggemar transportasi yang nyaman (seperti saya senang naik kereta api juga) pasti wajib mencoba bus bertingkat yang berkeliling di pusat Jakarta, gratis lagi. Perlu waktu seharian juga dan tentunya menunggu pandemi berakhir
ReplyDeletemudah-mudahan pandemi cepat berlalu yaaa, semoga ada kabar baik ditahun baru ini
DeleteMenarik sekali mbak intan buat city tour menggunakan bus. Saat semua pengen cepet naik kendaraan pribadi, Jakarta menyuguhkan bus sebagai wisata yang memberikan ketenangan dan kenyamanan penumpangnya. Busnya pun dibuat eksklusif seperti bus di singapura. Saya udah lama banget nggak ke Jakarta. Salam dari Bali ya
ReplyDeleteBenar, busnya mirip kaya yang di SG. Salam kenal juga ya :)
DeleteAsik juga ya mba mengitari kota Jakarta dan mengetahui sejarahnya walau hanya seputar JakPus saja, kalau saat pandemi ini tidak beroperasi dong ya
ReplyDeleteSayangnya gak beroperasi saat pandemik seperti ini :(
DeleteBaca tulisan ini jadi kangen Jakarta. Naik bus ini kalau akhir pekan, antriannya gilaaaaak. Akhirnya saya naik bus ini pas dapat libur di hari weekdays. Dulu naiknya dari depan Sarinah. Lumayanlah. Pas dapat tempat duduk di lantai dua bus, paling depan. Jadi dapat panorama yang bagus. Kalau pandemi gini, busnya jalan gak ya?
ReplyDeleteSurabaya sekarang juga ada bus tingkat kayak Transjakarta. Naiknya dengan tukar botol sampah plastik. Banyakan yang naik juga buat refreshing jalan-jalan. Saya belum nyoba yang di Surabaya. Keburu pandemi. Hiks.
Sayangnya gak beroperasi saat pandemik seperti ini :( Bener mbak hhe saya juga sukanya yang di lantai 2 nya :D
DeleteSepertinya menyenangkan juga ya wisata seperti ini.. kebayang sih kalau lagi masa pandemi apakah ini masih bisa dilakukan? mungkin perlu ada pemberlakuakn protokol yang ketat kalau masih mau.. tapiiii tetap aja beresiko ya
ReplyDeleteSayangnya gak beroperasi saat pandemik seperti ini :(
Deletewah udah lama ga tinggal di Jakarta, lumayan ya banyak juga keliling Jakarta bisa kunjungin tempat-tempat ini, saya juga pernah keliling tapi ga kunjungin semua tempat ini
ReplyDeleteKapan-kapan boleh coba mba kalau pandemik sudah berakhir tentunya ya :) tetap stay safe.
DeleteBelum pernah naik bus tingkat keliling Jakarta. Asyik banget sepertinya. Kapan² ah mau nyobain
ReplyDeleteYupp. Wajib banget cobain :) mudah-mudahan pandemik cepat berakhr yaa. Stay safe.
Delete